PERCAYAKAH ANDA BAHWA ANDA TERCIPTA SEBENARNYA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN

Powered By Blogger

WelCome

senang berinteraksi dengan anda di dunia maya ini.. semoga ini menjadi awal silaturahmi yang baik, saran dan kritik selalu kami butuhkan untuk perbaikan kedepannya..

Rabu, 24 Februari 2010

BANJIR MELANDA SUMATERA SELATAN KABUPATEN MUSI RAWAS..... KEC MUARA LAKITAN PERSISNYA DISEPUTARAN DESA SEMANGUS LAMA... PENINGAN.....PRABUMULIH.... DAN MASIH BANYAK LAGI DESA LAIN YG TERKENA LUAPAN AIR SUNGAI..


Ketinggian Banjir di Musi Rawas 4,5 Meter
Minggu, 21 Pebruari 2010 17:00 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 476 kali
       
Musi Rawas, (ANTARA News) - Banjir akibat luapan Sungai Musi yang menimpa Desa Semangus Lama, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan mencapai ketinggian 4,5 meter dan menenggelamkan seluruh desa tersebut.

"Sampai saat ini air terus naik dan untuk siang ini ketinggian air sudah mencapai 4,5 meter, seluruh rumah dan sarana prasarana umum lainnya turut tenggelam," kata Kepala Desa Semangus Baru, Kecamatan Muara Lakitan, Husein Rivai, Minggu.

Ia mengatakan, desa yang dipimpinnya itu memiliki 520 kepala keluarga (KK), dengan mata pencarian sebagai petani ladang darat dan petani karet, saat ini seluruh areal pertanian dan perkebunan juga turut terendam air. Sebagian warga  mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,

Kondisi banjir kali ini kata dia lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya.,Desa tersebut terisolir menyusul tidak adanya sarana transportasi yang bisa digunakan selain jalur sungai serta terputusnya jaringan listrik yang dipasok dari Kabupaten Musi Banyu Asin (daerah tetangga Kabupaten Musi Rawas).

Sejauh ini kerugian yang ditumbulkan banjir itu belum dapat dihitung mengingat air terus naik, dan potensi hujan masih akan terus terjadi. Dari beberapa laporan warga yang diterimanya sudah ada kerugian akibat matinya sejumlah ternak yang sempat diselamatkan,

Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas, sejak Jumat (20/2) sudah mendirikan tenda penanggulangan bencana dan membuka dapur umum.

Mereka  mebutuhkan bantuan dan perhatian dari Pemkab Musi Rawas serta pihak-pihak lainnya, terutama yang mendesak adalah kebutuhan air bersih untuk minum, bahan makanan dan obat-obatan.

Sementara itu Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinas Sosial Kabupaten MUsi Rawas, Evan Saipani menuturkan, banjir tersebut tengah melanda tujuh desa di Kecamatan Muara Lakitan, antara lain Semangus Baru, Semangus Lama, Pendingan, Desa Semeteh, Prabumilih I, Sungai Pinang dan Desa Lubuk Pandan, dengan lokasi terparah berada di Desa Semangus yang digenangi setinggi 4 meter lebih.

Banjir serupa kata dia, juga  melanda delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Muara Kelingi, serta tujuh desa di Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu). (PK-NMD/A038)

Desa Semangus Nyaris Tenggelam

Senin, 22 Februari 2010

Ketinggian Air Capai 4,5 Meter

MUARA LAKITAN-Akibat luapan Sungai Musi yang menggenangi Desa Semangus Lama, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura), membuat sebagian warga harus mengungsi. Dan hingga pukul 13.00 WIB, kemarin (21/2), ketinggian air mencapai 4,5 meter.

"Sampai saat ini air terus naik dan untuk siang ini ketinggian air sudah mencapai 4,5 meter, seluruh rumah dan sarana prasarana umum lainnya turut tenggelam, dan tidak bisa ditempati lagi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga yang rumahnya sudah tenggelam atau digenangi air memilih mengungsi ketempat yang lebih tinggi," kata Husein Rivai, Kepala Desa Semangus Baru, kepada Linggau Pos, Minggu (21/2).

Menurut Husein, desa yang dipimpinnya itu memiliki 520 Kepala Keluarga (KK) dengan mata pencarian sebagai petani ladang dan petani karet. Dimana saat ini seluruh areal pertanian dan perkebunan terendam air.
Sebagian penduduk terpaksa mengungsi ke rumah warga lain, yang rumahnya terletak di dataran tinggi, karena rumah mereka sudah tidak bisa didiami lagi. Kondisi banjir kali ini, kata dia, lebih parah dari tahun sebelumnya kendati belum ada korban jiwa yang timbul akibat bencana ini. Namun telah membuat Desa Semangus terisolir menyusul tidak adanya sarana transportasi yang bisa digunakan selain jalur sungai.
Serta terputusnya jaringan listrik yang dipasok dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), yang merupakan daerah tetangga Kabupaten Mura. Hingga berita naik cetak belum ada bantuan dari pihak pemerintah untuk warga yang sedang mendapat musibah.
Sejauh ini kerugian ditimbulkan akibat bencana alam belum dapat dihitung, mengingat air terus naik dan dan potensi hujan masih terus terjadi. Dari beberapa laporan warga, sudah ada kerugian akibat matinya sejumlah ternak yang tidak bisa diberi pakan, terutama rumput untuk ternak kambing dan sapi. “Namun sejauh ini jumlah hewan yang mati belum diketahui dengan pasti,” tambah Husein.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, pihak Dinas Sosial Kabupaten Mura sejak Jumat (19/2), sudah mendirikan tenda penanggulangan bencana, serta membuka dapur umum. Untuk itu mereka saat ini membutuhkan bantuan dan perhatian dari Pemkab Mura serta pihak-pihak lainnya, terutama yang mendesak adalah kebutuhan air bersih untuk minum, bahan makanan, dan obat-obatan.

Sementara itu, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinsos Kabupaten Mura, Evan Saipani menuturkan, saat ini bencana banjir tengah melanda tujuh desa di Kecamatan Muara Lakitan, antara lain Desa Semangus Baru, Semangus Lama, Pendingan, Semeteh, Prabumilih I, Sungai Pinang, dan Desa Lubuk Pandan. Tetapi dari tujuh desa itu, Desa Semangus yang lebih parah, sebab ketinggian air mencapai, 4,5 4 meter.

Banjir serupa, kata dia, selain melanda tujuh desa di Kecamatan Muara Lakitan juga melanda delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Muara Kelingi, serta tujuh desa di Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu).
Untuk saat ini pihaknya masih menghimpun data-data korban material maupun kerugian lainnya. Namun diperkirakan akibat bencana ini kerugian mencapai miliaran rupiah, dengan rusaknya infrastruktur serta sarana prasarana umum lainnya, data ini selanjutnya akan dijadikan bahan untuk pemberian bantuan.

Sedangkan bantuan bencana pihaknya saat ini tengah menyiapkan beras sebanyak 100 ton, obat-obatan, tenda dan bahan makanan lainnya. Selain itu pihaknya juga akan menerima bantuan bahan makanan dan tenda yang dikirim Dinas Sosial Provinsi Sumsel yang saat ini masih dalam perjalanan.

22 Desa Terendam Banjir
Sementara itu, sedikitnya 22 desa pada tiga kecamatan (Muara Kelingi, Muara Lakitan, dan BTS Ulu) di Kabupaten Musi Rawas (Mura) terendam banjir, akibat meluapnya Sungai Musi. Kendati tidak memakan korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
"Kami sedang mendata warga yang menjadi korban banjir di tiga kecamatan ini, meski belum ada laporan korban jiwa namun kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Diantaranya ada empat rumah warga hanyut terbawa banjir. Sedangkan rumah yang rusak juga banyak ditambah sarana prasarana umum, jaringan listrik, serta areal pertanian yang rusak maupun ternak yang mati," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinas Sosial Kabupaten Mura, Evan Saipani kepada koran ini, Minggu (21/2)
Ia mengatakan, jumlah desa yang terendam banjir sebanyak 22 desa didalam tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Kelingi, Kecamatan Muara Lakitan dan Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu). Dimana untuk Kecamatan Muara Kelingi banjir tersebut telah merendam delapan desa/kelurahan dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 1.353 rumah, satu jembatan gantung putus serta jalan yang rusak disapu air.
Dari data sementara yang diterimnya di Kecamatan Muara Kelingi rumah yang terendam antara lain di Kelurahan Muara Kelingi menimpa 307 kepala keluarga (KK), Desa Binjai 29 KK, Pulau Panggung sebanyak 297 KK, Desa Tanjung 61 KK, Bingin Jungut 320 KK, Lubuk Tua 78 KK, Lubuk Muda 11 KK dan Desa Mambang sebanyak 250 KK. Dengan lokasi terparah berada di Desa Pulau Panggung dan Kelurahan Muara Kelingi dengan ketinggian air mencapai 4 meter.
Sedangkan untuk Kecamatan BTS Ulu, desa yang terendam antara lain, Pelawe, Tambangan, Sadu, Ketoya, Pangkalan Tarum, Sungai Bunut, Sungai Naik, dan Mardiharjo.
Selain merendam 300 lebih rumah warga banjir ini juga telah memutuskan jalur transportasi yang menghubungkan kecamatan tersebut dengan daerah lainnya. Untuk kecamatan ini terdapat empat rumah warga hanyut terbawa air, dengan lokasi terparah berada di Desa Pangkalan Tarum. Dimana ketinggian air mencapai 3 meter.
Untuk Kecamatan Muara Lakitan desa yang terendam air sebanyak tujuh desa, antara lain Desa Semangus Baru, Semangus Lama, Sungai Pinang, Pendingan, Semeteh, Prabumulih I, dan Desa Lubuk Pandan, dengan lokasi terparah di Desa Semangus Lama, dimana ketinggian air mencapai 4,5 meter dan merendam 520 rumah warga.
Guna membantu proses evakuasi dan penanganan becana saat ini pihaknya sudah mendirikan posko induk dan dapur umum dimasing-masing kecamatan. Dan untuk Kecamatan Muara Kelingi saat ini didirikan empat posko ditambah satu perahu Dolpin untuk evakuasi.
Mereka juga menerjunkan 13 personil Tagana ketiga kecamatan tersebut, ditambah 20 personil Tagana dari Pemkot Lubuklinggau yang membantu berikut peralatan evakuasi berupa perahu karet dan peralatan lainnya serta ditambah personil Tagana dari masing-masing kecamatan.
Keterbatasan sarana dan personil di lapangan membuat pihaknya sulit untuk memberikan pertolongan kepada warga yang tertimpa bencana. Untuk itu dia meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) serta instansi maupun instansi swasta dapat mendirikan posko bantuan kesehatan bagi warga. Karena saat ini warga di tiga kecamatan terancam diserang bermacam penyakit dampak banjir.
Sekda Mura, Senen Singadilaga usai meninjau langsung delapan desa/kelurahan di Kecamatan Muara Kelingi mengimbau agar warga selalu waspada karena ketinggian permukaan air di Sungai Musi terus naik dengan masih tingginya curah hujan di daerah itu.
Untuk rumah yang sudah terendam air hingga kedalaman lebih dari dua meter diperintahkan untuk segera mengungsi agar tidak terseret arus. Selain itu dia juga mengingatkan tim Tagana daerah agar bertindak cepat, guna turun ke lokasi sehingga tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut.
Pemkab Mura, kata dia, akan segera menyalurkan bantuan tenda, obat-obatan, dan bahan makanan untuk masyarakat yang terkena bencana. Selain itu bantuan serupa juga akan mereka terima dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan sebanyak satu truck bahan makanan dan selimut yang saat ini masih dalam perjalanan ke daerah itu.
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar