PERCAYAKAH ANDA BAHWA ANDA TERCIPTA SEBENARNYA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN

Powered By Blogger

WelCome

senang berinteraksi dengan anda di dunia maya ini.. semoga ini menjadi awal silaturahmi yang baik, saran dan kritik selalu kami butuhkan untuk perbaikan kedepannya..

Jumat, 05 Maret 2010

SANAGAT PENTING RUGI BANGET'S KALO GAK TAHU...........

TERNYATA EH-TERNYATA PUTRA-PUTRI INDONESIA JADI DAFTAR NOMER I_OLEH MAFIA PENGHANCUR MORAL, MENTAL,SPIRITUAL,BAHKAN SAMPAI JATI-DIRI PEMUDA DUNIA.


Entah siapa yang memulai, tapi kemudian ada doktrin atau tradisi yang mengatakan klo remaja wajib pacaran. Nggak pacaran berarti belum komplit jadi remaja. Ya, bukan Cuma di Indonesia, tapi terjadi hampir di seluruh dunia. Di Amerika, dari film-film yang kita tonton dan dari cerita yang kita baca, pacaran itu jadi kewajiban. Meski sering kali berlebihan, ada pesta dansa, valentine’s day, dsb. Malah peluk dan cium itu sering di peragakan di tempat-tempat umum, di taman, di bioskop, dsb. Juga gak sedikit remaja di amrik sono yang melakukan seks bebas sebatas suka-suka¬_naudzubillah

Tapi benarkah itu cuma ada di Amerika yang mewakili bangsa barat? Sayangnya enggak juga. Di tanah air tercinta ini dari yang kita lihat ternyata udah seperti fotokopiannya Amrik. Dimana-mana, di jalanan, ngak sedikit remaja putri di peluk pacarnya. Terakhir hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) Yogyakarta menunjukan hampir 97,07 % mahasiswa yang kuliah disana sudah tidak gadis lagi, karena pergaulan bebas_astagfirullah

Kalau kamu punya saudara perempuan, kamu pantas cemas. Begitu juga orang tua yang punya anak perempuan. Khawatir godaan pergaulan bebas semakin menjadi-jadi.
Pada masa Rasulullah SAW, ada sebuah peristiwa menarik tentang pergaulan bebas. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal di ceritakan bahwa ada seorang pemuda yang mendatangi Rasulullah SAW, dan berkata,
“Duhai Rasulullah, izinkanlah aku untuk berzina.” Orang-orang yang berada di sekitarnya marah, tetapi Rasulullah SAW menyuruh pemuda itu mendekat dan duduk. Kata beliau,
“Apakah engkau suka (zina terjadi) pada ibumu?”
“Tidak, demi Allah yang menjadikan diriku sebagai tebusan bagi dirimu,” jawab pemuda itu.
“Maka orang-orang pun tidak suka bila itu terjadi pada ibu-ibu mereka,” kata Rasulullah SAW.
Beliau SAW, bertanya lagi pada pemuda itu, “Apakah engkau suka (zina terjadi) pada anak perempuanmu?”
“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah. Dialah yang menjadikan diriku sebagai tebusan bagi dirimu,” jawab pemuda itu.
“Dan orang-orang pun tidak menyukainya terjadi pada anak-anak perempuan mereka,” kata Rasulullah SAW.
Beliau SAW bertanya lagi, “Apakah engkau suka (zina terjadi) pada saudara perempuanmu?”
“Tidak, demi Allah yang menjadikan diriku sebagai tebusan untukmu,” lagi-lagi pemuda itu menjawab.
“Dan orang-orang pun tidak suka itu terjadi pada saudara-saudara perempuan mereka,” kata Rasulullah SAW.
Beliau SAW bertanya lagi, “Apakah engkau suka (zina terjadi) pada bibimu?”
“Tidak, demi Allah yang menjadikan diriku sebagai tebusan untukmu,” lagi-lagi pemuda itu menjawab.
“Demikian pula orang-orang tidak suka itu terjadi pada bibi-bibi mereka,” kata Rasulullah SAW. Kemudian Beliau SAW meletakkan tangannya pada pemuda itu dan berdo’a, “Ya Allah ampunilah dosa-dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”

Menyimak peristiwa di atas, sebaiknya para cowok mengukur diri. Bila kita enggak suka ada laki-laki yang mengganggu, melecehkan apalagi menodai ibu kita, saudara perempuan kita, atau mungkin bibi kita, jangan sampai kita melakukan hal yang serupa pada semua perempuan yang ada di bumi ini. Bukanlah orang lain mempunyai perasaan yang sama dengan kita, tidak ingin keluarganya diganggu?

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah setelah syirik dari perbuatan seorang laki-laki yang menumpahkan air maninya pada rahim yang tidak halal baginya.”(HR.Imam Abi Dunya)

Kita bayangkan klo semua pria di dunia berpikiran yang sama dengan pemuda yang ada dalam kisah diatas, bersihlah masyarakat kita dari berbagai perbuatan yang keji itu.
Buat kamu saudariku, sadarlah kalau hubungan sex di luar pernikahan bukan cinta, bahkan nggak ada hubungannya sama sekali dengan cinta. Waktu teman pria kamu merayu, atau memaksa kamu buat nurutin keinginan jahatnya, sebenarnya dia enggak mencintai kamu, malah cuma kepingin memanfaatkan kamu. Seseorang yang mencintai orang lain pasti akan menjaga kehormatan dan kesucian orang yang dicintainya, bukan malah merusaknya.

Dan untuk saudara dan saudariku, janganlah tergoda dengan propaganda atau cerita-cerita orang-orang yang pernah melakukan perbuatan keji itu. Apa yang mereka bilang asyik dan menyenangkan hakikatnya adalah penderitaan di masa depan. Bayangin, betapa bencinya Allah pada orang-orang yang melakukan perzinaan.

Wahai saudariku, jagalah harga dirimu, kehormatanmu, dan faraj-mu (kemaluan). Boleh aja pacarmu bilang, “aku pasti bertanggung jawab,” tapi itu adalah tanggung jawab di dunia, sementara di akhirat sana setiap orang bakal bertanggung jawab pada perbuatannya masing-masing. Nggak bakalan bisa seorang melimpahkan urusan pahala dan dosa pada orang lain.

“…dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberikan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.”(QS.AlAn’aam :164)

Belajar dari pengalaman orang lain, cowok yang memiliki kelukuan macam itu adalah cowok buaya yang nggak bakalan bertanggung jawab atas perbuatannya. Abis pacarnya hamil, mungkin dia akan kabur dan mencari pacar baru, atau menyuruh pacarnya yang udah telat haid untuk mengaborsi kandungannya. Hiiiiiih…!

Dengan begitu wahai para cowok (wah aku termaksud ney), harap di ingat bahwa pacarmu bukan istrimu. Dan buat para cewek, pacarmu bukan suamimu. Sama sekali enggak ada ikatan apa-apa diantara kalian berdua. Sayang kan masa depan kalian berdua. Jangan hancurkan hanya dengan perasaan “cinta” yang enggak jelas juntrungannya.
Terakhir tapi ini yang terpenting, pacaran itu sendiri budaya yang asing dalam islam. Bahkan islampun enggak merestuinya, karena kenyataannya pacaran lebih berupa amalan mendekati zina dari pada alasan untuk ta’aruf (saling kenal) atau silaturahmi, atau apalah alasannya. Langkah yang benar adalah enggak melakukan pacaran, dari pada jatuh dalam perangkap setan. Apalagi kalau pacaran itu sekedar main-main belaka.

“Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk,”(QS.Al-Isra : 32)

Wallahu a’lam

(Copas dari Saudara Kami Iqbal Ramdhani)

MARI JADIKANLAH KOTA-MU: "KAWASAN TERLARANG UNTUK PACARAN" Lebih Baik Engkau Menikah Dari Pada Berpacaran Yang Akhirnya Akan Merugikan Dirimu... MARI KITA TUTUPI AURAT KITA SERTA JAUHKAN PAKAIAN YANG MEMBENTUK DI TUBUH KITA KAUM WANITA (MALU DONG SAMA ALLAH SWT YANG SELALU MEMANDANG KITA DENGAN KASIH SAYANG-NYA)

JANGAN SAMPAI KITA MEMAKAI PAKAIAN KETAT >>> KARENA BENTUK TUBUH KITA TERLIHAT OLEH ORANG LAIN MAKA SAMA JUGA KITA TELANJANG

>>>TOLONG DI SEBARKAN PADA SAUDARA-SAUDARA MU<<<

Ya Rabby, Demi Dzat yg Maha Suci, Demi Kesucian Sayyidina Muhammad saw, Kami Mohon Lindungi Kesucian Wanita Muslimin,,,Berikan Kebencian pada diri mereka dan kami smua tuk pergi ke tempt2 yg memancing nafsu dan menghumbar nafsu,,,jadikan diri kami semua benci pd bioskop dan acara2 yg hny bisa merusak kehormatan wanita muslim Ya Rabby.. Ya Rahman, Ya Rahim, Demi Fatimah Puteri Rasulullah saw,,,Sayangi Sluruh Wanita Muslimin.

Jumat, 26 Februari 2010

HIKMAH DIBALIK KEMATIAN

HIKMAH KEMATIAN

HARUN YAHYA


Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?

Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.

Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.

Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)

Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!

Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.

Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.

Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.

Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.

Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.

Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.

Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.

Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?

Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting

Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.

Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:

Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)

Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.

Rabu, 24 Februari 2010

BANJIR MELANDA SUMATERA SELATAN KABUPATEN MUSI RAWAS..... KEC MUARA LAKITAN PERSISNYA DISEPUTARAN DESA SEMANGUS LAMA... PENINGAN.....PRABUMULIH.... DAN MASIH BANYAK LAGI DESA LAIN YG TERKENA LUAPAN AIR SUNGAI..


Ketinggian Banjir di Musi Rawas 4,5 Meter
Minggu, 21 Pebruari 2010 17:00 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 476 kali
       
Musi Rawas, (ANTARA News) - Banjir akibat luapan Sungai Musi yang menimpa Desa Semangus Lama, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan mencapai ketinggian 4,5 meter dan menenggelamkan seluruh desa tersebut.

"Sampai saat ini air terus naik dan untuk siang ini ketinggian air sudah mencapai 4,5 meter, seluruh rumah dan sarana prasarana umum lainnya turut tenggelam," kata Kepala Desa Semangus Baru, Kecamatan Muara Lakitan, Husein Rivai, Minggu.

Ia mengatakan, desa yang dipimpinnya itu memiliki 520 kepala keluarga (KK), dengan mata pencarian sebagai petani ladang darat dan petani karet, saat ini seluruh areal pertanian dan perkebunan juga turut terendam air. Sebagian warga  mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,

Kondisi banjir kali ini kata dia lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya.,Desa tersebut terisolir menyusul tidak adanya sarana transportasi yang bisa digunakan selain jalur sungai serta terputusnya jaringan listrik yang dipasok dari Kabupaten Musi Banyu Asin (daerah tetangga Kabupaten Musi Rawas).

Sejauh ini kerugian yang ditumbulkan banjir itu belum dapat dihitung mengingat air terus naik, dan potensi hujan masih akan terus terjadi. Dari beberapa laporan warga yang diterimanya sudah ada kerugian akibat matinya sejumlah ternak yang sempat diselamatkan,

Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas, sejak Jumat (20/2) sudah mendirikan tenda penanggulangan bencana dan membuka dapur umum.

Mereka  mebutuhkan bantuan dan perhatian dari Pemkab Musi Rawas serta pihak-pihak lainnya, terutama yang mendesak adalah kebutuhan air bersih untuk minum, bahan makanan dan obat-obatan.

Sementara itu Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinas Sosial Kabupaten MUsi Rawas, Evan Saipani menuturkan, banjir tersebut tengah melanda tujuh desa di Kecamatan Muara Lakitan, antara lain Semangus Baru, Semangus Lama, Pendingan, Desa Semeteh, Prabumilih I, Sungai Pinang dan Desa Lubuk Pandan, dengan lokasi terparah berada di Desa Semangus yang digenangi setinggi 4 meter lebih.

Banjir serupa kata dia, juga  melanda delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Muara Kelingi, serta tujuh desa di Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu). (PK-NMD/A038)

Desa Semangus Nyaris Tenggelam

Senin, 22 Februari 2010

Ketinggian Air Capai 4,5 Meter

MUARA LAKITAN-Akibat luapan Sungai Musi yang menggenangi Desa Semangus Lama, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura), membuat sebagian warga harus mengungsi. Dan hingga pukul 13.00 WIB, kemarin (21/2), ketinggian air mencapai 4,5 meter.

"Sampai saat ini air terus naik dan untuk siang ini ketinggian air sudah mencapai 4,5 meter, seluruh rumah dan sarana prasarana umum lainnya turut tenggelam, dan tidak bisa ditempati lagi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga yang rumahnya sudah tenggelam atau digenangi air memilih mengungsi ketempat yang lebih tinggi," kata Husein Rivai, Kepala Desa Semangus Baru, kepada Linggau Pos, Minggu (21/2).

Menurut Husein, desa yang dipimpinnya itu memiliki 520 Kepala Keluarga (KK) dengan mata pencarian sebagai petani ladang dan petani karet. Dimana saat ini seluruh areal pertanian dan perkebunan terendam air.
Sebagian penduduk terpaksa mengungsi ke rumah warga lain, yang rumahnya terletak di dataran tinggi, karena rumah mereka sudah tidak bisa didiami lagi. Kondisi banjir kali ini, kata dia, lebih parah dari tahun sebelumnya kendati belum ada korban jiwa yang timbul akibat bencana ini. Namun telah membuat Desa Semangus terisolir menyusul tidak adanya sarana transportasi yang bisa digunakan selain jalur sungai.
Serta terputusnya jaringan listrik yang dipasok dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), yang merupakan daerah tetangga Kabupaten Mura. Hingga berita naik cetak belum ada bantuan dari pihak pemerintah untuk warga yang sedang mendapat musibah.
Sejauh ini kerugian ditimbulkan akibat bencana alam belum dapat dihitung, mengingat air terus naik dan dan potensi hujan masih terus terjadi. Dari beberapa laporan warga, sudah ada kerugian akibat matinya sejumlah ternak yang tidak bisa diberi pakan, terutama rumput untuk ternak kambing dan sapi. “Namun sejauh ini jumlah hewan yang mati belum diketahui dengan pasti,” tambah Husein.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, pihak Dinas Sosial Kabupaten Mura sejak Jumat (19/2), sudah mendirikan tenda penanggulangan bencana, serta membuka dapur umum. Untuk itu mereka saat ini membutuhkan bantuan dan perhatian dari Pemkab Mura serta pihak-pihak lainnya, terutama yang mendesak adalah kebutuhan air bersih untuk minum, bahan makanan, dan obat-obatan.

Sementara itu, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinsos Kabupaten Mura, Evan Saipani menuturkan, saat ini bencana banjir tengah melanda tujuh desa di Kecamatan Muara Lakitan, antara lain Desa Semangus Baru, Semangus Lama, Pendingan, Semeteh, Prabumilih I, Sungai Pinang, dan Desa Lubuk Pandan. Tetapi dari tujuh desa itu, Desa Semangus yang lebih parah, sebab ketinggian air mencapai, 4,5 4 meter.

Banjir serupa, kata dia, selain melanda tujuh desa di Kecamatan Muara Lakitan juga melanda delapan desa dan kelurahan di Kecamatan Muara Kelingi, serta tujuh desa di Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu).
Untuk saat ini pihaknya masih menghimpun data-data korban material maupun kerugian lainnya. Namun diperkirakan akibat bencana ini kerugian mencapai miliaran rupiah, dengan rusaknya infrastruktur serta sarana prasarana umum lainnya, data ini selanjutnya akan dijadikan bahan untuk pemberian bantuan.

Sedangkan bantuan bencana pihaknya saat ini tengah menyiapkan beras sebanyak 100 ton, obat-obatan, tenda dan bahan makanan lainnya. Selain itu pihaknya juga akan menerima bantuan bahan makanan dan tenda yang dikirim Dinas Sosial Provinsi Sumsel yang saat ini masih dalam perjalanan.

22 Desa Terendam Banjir
Sementara itu, sedikitnya 22 desa pada tiga kecamatan (Muara Kelingi, Muara Lakitan, dan BTS Ulu) di Kabupaten Musi Rawas (Mura) terendam banjir, akibat meluapnya Sungai Musi. Kendati tidak memakan korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
"Kami sedang mendata warga yang menjadi korban banjir di tiga kecamatan ini, meski belum ada laporan korban jiwa namun kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Diantaranya ada empat rumah warga hanyut terbawa banjir. Sedangkan rumah yang rusak juga banyak ditambah sarana prasarana umum, jaringan listrik, serta areal pertanian yang rusak maupun ternak yang mati," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinas Sosial Kabupaten Mura, Evan Saipani kepada koran ini, Minggu (21/2)
Ia mengatakan, jumlah desa yang terendam banjir sebanyak 22 desa didalam tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Kelingi, Kecamatan Muara Lakitan dan Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu). Dimana untuk Kecamatan Muara Kelingi banjir tersebut telah merendam delapan desa/kelurahan dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 1.353 rumah, satu jembatan gantung putus serta jalan yang rusak disapu air.
Dari data sementara yang diterimnya di Kecamatan Muara Kelingi rumah yang terendam antara lain di Kelurahan Muara Kelingi menimpa 307 kepala keluarga (KK), Desa Binjai 29 KK, Pulau Panggung sebanyak 297 KK, Desa Tanjung 61 KK, Bingin Jungut 320 KK, Lubuk Tua 78 KK, Lubuk Muda 11 KK dan Desa Mambang sebanyak 250 KK. Dengan lokasi terparah berada di Desa Pulau Panggung dan Kelurahan Muara Kelingi dengan ketinggian air mencapai 4 meter.
Sedangkan untuk Kecamatan BTS Ulu, desa yang terendam antara lain, Pelawe, Tambangan, Sadu, Ketoya, Pangkalan Tarum, Sungai Bunut, Sungai Naik, dan Mardiharjo.
Selain merendam 300 lebih rumah warga banjir ini juga telah memutuskan jalur transportasi yang menghubungkan kecamatan tersebut dengan daerah lainnya. Untuk kecamatan ini terdapat empat rumah warga hanyut terbawa air, dengan lokasi terparah berada di Desa Pangkalan Tarum. Dimana ketinggian air mencapai 3 meter.
Untuk Kecamatan Muara Lakitan desa yang terendam air sebanyak tujuh desa, antara lain Desa Semangus Baru, Semangus Lama, Sungai Pinang, Pendingan, Semeteh, Prabumulih I, dan Desa Lubuk Pandan, dengan lokasi terparah di Desa Semangus Lama, dimana ketinggian air mencapai 4,5 meter dan merendam 520 rumah warga.
Guna membantu proses evakuasi dan penanganan becana saat ini pihaknya sudah mendirikan posko induk dan dapur umum dimasing-masing kecamatan. Dan untuk Kecamatan Muara Kelingi saat ini didirikan empat posko ditambah satu perahu Dolpin untuk evakuasi.
Mereka juga menerjunkan 13 personil Tagana ketiga kecamatan tersebut, ditambah 20 personil Tagana dari Pemkot Lubuklinggau yang membantu berikut peralatan evakuasi berupa perahu karet dan peralatan lainnya serta ditambah personil Tagana dari masing-masing kecamatan.
Keterbatasan sarana dan personil di lapangan membuat pihaknya sulit untuk memberikan pertolongan kepada warga yang tertimpa bencana. Untuk itu dia meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) serta instansi maupun instansi swasta dapat mendirikan posko bantuan kesehatan bagi warga. Karena saat ini warga di tiga kecamatan terancam diserang bermacam penyakit dampak banjir.
Sekda Mura, Senen Singadilaga usai meninjau langsung delapan desa/kelurahan di Kecamatan Muara Kelingi mengimbau agar warga selalu waspada karena ketinggian permukaan air di Sungai Musi terus naik dengan masih tingginya curah hujan di daerah itu.
Untuk rumah yang sudah terendam air hingga kedalaman lebih dari dua meter diperintahkan untuk segera mengungsi agar tidak terseret arus. Selain itu dia juga mengingatkan tim Tagana daerah agar bertindak cepat, guna turun ke lokasi sehingga tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut.
Pemkab Mura, kata dia, akan segera menyalurkan bantuan tenda, obat-obatan, dan bahan makanan untuk masyarakat yang terkena bencana. Selain itu bantuan serupa juga akan mereka terima dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan sebanyak satu truck bahan makanan dan selimut yang saat ini masih dalam perjalanan ke daerah itu.
 





Minggu, 14 Februari 2010

Hafazo Kalem Aje Bos 15 Februari jam 0:57 PERNAH TERBAYANG GAK DI BENAKMU BAHWA KAMU AKAN JADI ORANG BESAR NANTINYA !!!!!

Kunci Sukses Obama Libatkan Pemuda dan TI

Friday, 30 January 2009 18:31http://www.facebook.com/?sk=messages&tid=303800145487#!/profile.php?ref=profile&id=1148547091

TERNYATA OBAMA BUKAN APA-APA, BUKAN SIAPA-SIAPA_____DAN TENTUNYA TAKKAN BISA MENJADI SEPERTI SEKARANG INI........ TENTUNYA TANPA MEREKA YANG ADA DIBALIK LAYAR KESUKSESAN YANG TELAH DIRAIHNYA...............

Pakar komunikasi dari Emerson College’s, Amerika Serikat, Prof J Gregory Payne, PhD, mengungkap keberhasilan Barack Obama dalam Pemilihan Presiden AS. Ada dua kunci kesuksesan Obama, menurut Payne, dalam memenangi Pemilihan Presiden AS, 4 November, yakni kepandaian melibatkan kalangan anak muda dan penguasaan teknologi informasi.

Cara berkampanye Obama pun berbeda dengan calon presiden AS lainnya dan calon-calon presiden AS sebelumnya. "Kalau calon presiden lain menjadikan elite partai politik dan media massa untuk mengampanyekan dirinya, Obama tidak," kata Payne di rumah dinas Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Jatim, Rabu (3/12), didampingi Asisten Urusan Publik Konjen AS di Surabaya Esti Durahsanti.

Menurut dia, masyarakatlah yang mengampanyekan Obama melalui situs-situs dan video. "Bahkan, seorang selebritis pun turut mengampanyekan Obama dengan membuat video klip yang disiarkan secara berulang-ulang di MTV," katanya sambil menunjukkan video klip artis seksi yang sedang membawakan pidato kampanye Obama dalam irama rap.

Namun, kata Payne, Obama bukan berarti menafikan peran media massa dalam menyebarluaskan visi dan misinya selama masa kampanye. "Hanya, cara Obama dalam berkampanye lebih cerdas ketimbang calon lainnya dalam memanfaatkan media massa," katanya.

Paparan Payne itu menarik perhatian politisi di Jawa Timur. Dalam acara yang berlangsung sekitar satu jam itu, tampak hadir Ketua DPW PKS Jatim Ja’far Trikuswahyono, fungsionaris DPD Partai Golkar Jatim Edi Wahyudi, fungsionaris DPD PDIP Jatim Agustin Paulina, anggota KPU Provinsi Jatim Arif Budiman, dan mantan anggota KPU Jatim yang kini mencalonkan diri sebagai DPD Didik Prasetiyono.

Ja’far Trikuswahyono menilai, kemenangan Obama bukan karena dukungan media massa. "Dia diuntungkan situasi di Amerika Serikat, terutama masalah krisis global sehingga dia mendapat simpati rakyat Amerika Serikat yang berharap adanya perubahan," katanya.

Sementara itu, Arif Budiman mengajukan pertanyaan pada Payne, apakah kemenangan Obama karena faktor kepandaian mengatur strategi kampanye atau karena dukungan dana yang cukup besar, mengingat banyak rakyat AS yang memberikan sumbangan dana dalam kampanye Obama?

"Kalau di Amerika Serikat sudah jelas, rakyat yang secara suka rela menyumbang dana untuk calon. Berbeda dengan di Indonesia, calon yang memberikan uang kepada rakyat," katanya disambut gelak tawa Payne. Kemudian Payne pun hanya menjawab, kemenangan Obama karena strategi dan dukungan dana, tanpa memberikan tanggapan mengenai perilaku politik di Indonesia. (kp)


INILAH BUKTINYATA BAHWA KESUKSESAN BESAR DIDAPAT DARI PENGORBANAN BANYAK ORANG ____ DAN PEMUDA MERUPAKAN GAMBARAN PENGGERAK YANG SANGAT POTENSIAL DENGAN SEDIKIT SENTUHAN IT... MAKA SELANGKAH LAGI MENUJU TITIK KESEMPURNAAN..........

PERCAYAKAH ANDA........ PADA DIRI ANDA WAHAI PEMUDA !!!!!! 

Selasa, 02 Februari 2010

KISAH ORANG-ORANG YANG SUKSES

http://www.facebook.com/group.php?gid=223238149013 

 PEPATAH TUA MENGATAKAN, DENGARLAH KISA-KISA ORANG YANG SUKSES... SEMOGA KAU MENDAPATKAN SEMANGAT SEPERTI MEREKA... UNTUK MERAIH KESUKSESAN PULA
 
Kisa Para Sahabat Radhiallahu Anhum

Al-Bukhari dan Muslim, juga Al-Hakim dalam kitabnya,3/425, meriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anhu, dia berkata,”Pada hari peperangan Badar, barisan orang-orang yang berperang telah berdiri. Saya melihat disebelah kiri dan kanan saya ada dua orang pemuda yang sedang berdiri. Aku berpikir seandainya aku berada ditengah orang-orang yang tangguh, maka hal ini akan lebih baik buatku (seandainya dalam keadaan terdesak apabila butuh bantuan, maka aku akan lebih mudah). Tiba-tiba kedua orang pemuda itu memegang tanganku dan berkata,”Paman, apakah kemu mengenal Abu Jahal?” Aku jawab,”Ya, aku mengenalnya. Apa yang akan kalian lakukan?” Pemuda itu menjawab,“Aku mendengar dia suka menghina Rasulullah shalallahu ’alahi wa sallam. Demi Dzat yang menguasai jiwaku. Apabila aku melihatnya, maka aku tidak akan melepaskannya, sampai dia yang mati atau aku yang mati.“ Aku merasa takjub dengan jawabannya itu. Pemuda kedua juga memegang tanganku dan menanyakan hal yang sama kepadaku. Maka akupun menjawab dengan jawaban yang sama pada pemuda yang pertama. Tiba-tiba ditengah medan pertempuran aku sedang melihat Abu Jahal sedang memacu kudanya, maka aku katakan kepada kedua pemuda itu,“Orang yang sedang kamu tanyakan itu sedang menuju kearahmu.“ Mendengar hal itu, kedua pemuda tadi memegang pedang masing-masing dan langsung memacu kudanya. Ketika sampai, ia langsung memainkan pedangnya hingga akhirnya Abu Jahal dapat dirobohkan. Kemudian mereka kembali kehadapan Rasulullah shalallahu ’alahi wa sallam dan melaporkan kejadian ini kepada beliau. Maka beliau bertanya,“Diantara kamu berdua siapa yang membunuhnya?“ Keduanya menjawab,“Aku yang membunuhnya.“ Rasulullah shalallahu ’alahi wa sallam bertanya,“Apakah kalian telah membersihkan pedang kalian?“ Mereka menjawab,“Belum.“ Kemudian Rasulullah shalallahu ’alahi wa sallam melihat pedang mereka berdua. Lalu beliau bersabda,“kamu berdua telah membunuhnya.“ Dan barang-barang milik Abu Jahal diputuskan untuk dibagikan kepada Mu’adz bin Amr bin Jamuh dan kepada Mu’adz bin Ara’.“

Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Abdurrahman bin Auf berkata,“Ketika aku sedang berada didalam barisan pasukan sewaktu perang Badar, disebalah kanan dan kiriku ada dua pemuda yang masih belia, aku hampir-hampir tidak percaya mereka berada ditempat itu. Salah seorang diantara mereka keduanya berbisik kepadaku agar tidak didengar kawan satunya lagi,“Hai paman, tunjukan kepadaku orang yang bernama Abu Jahal.“ Aku bertanya,“Wahai keponakanku, apa yang hendak engkau lakukan terhadap dirinya?“
Dia menjawab,“Aku telah bersumpah kepada Allah Subhana wa Ta’ala untuk membunuhnya jika melihat dirinya atau lebih baik aku mati ditangannya.“ Anak yang satunya juga melakukan hal yang sama. Aku benar-benar merasa senang melihat kedua anak itu. Setelah aku tunjukan sosok Abu Jahal, kedua anak itu melesat layaknya dua ekor burung elang dan mampu membunuh Abu Jahal.“

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Abdullah bin Abi bakar, mereka berkata,”Bahwa Mu’adz bin Amr bin Jamuh dari Bani Salamah pernah berkata,“Abu Jahal pernah berada dalam pasukan seperti deretan bendera, dikelilingi orang-orang kafir. Aku mendengar mereka berkata,“Abul Hakam (Abu Jahal) tidak akan dapat disentuh oleh siapapun.“ Ketika mendenagar hal itu, aku ingin menghalangi dan membunuhnya. Maka aku berjalan dengan niat membunuh Abu Jahal. Ketika sasaran ada dihadapanku, maka dengan cepat aku menyerangnya dan tenaskan pedangku hingga kakinya putus pada pertengahan betisnya. Demi Allah, kakinya itu putus seperti pecahan batu yang jatuh kebawah. Anak Abu Jahal yang bernama Ikrimah berhasil menebaskan pedangnya kebahuku hingga hampir putus, tetapi masih menggantung karena kulit lengannya masih tersisa. Karena gencarnya berperang, maka rasa sakit itu tidak aku rasakan. Sepanjang hari aku berperang dengan menggantungkan lengan yang hampir putus ke belakang, Ketika aku merasa kesakitan, maka aku menginjak lenganku itu dan menariknya hingga kulitnya yang menggantung itu pun putus, lalu aku lemparkan potongan lenganku itu.“ Al-Bidayah: 3/287

pesan para wali dipulau jawa (WALI SONGGO)

Abu Ilyas 01 Februari jam 14:30 Balas
Pesan Wali Songo
Cara2 Dakwah:
1. Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. Jangan yakin dengan
banyaknya jumlah kita,…..yakin dengan pertolongan Allah swt.
2. Kita bergerak jumpa umat…dari orang ke orang…. jumpa ke rumah-rumah mereka ..Pergi
kedaerah nan jauh walaupun tanpa asbab/ sebab yang nampak.
3. Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan.
Niat untuk dakwah keseluruh alam, Allah swt yg berangkatkan kita bukan asbab-asbab dunia
seperti harta dsb…
4. Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. selalu mendakwahkan kalimat iman,
mengajak umat pada iman dan amal salih…
5. Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik, perasaan dan mentalnya namun
mereka seakan-akan seperti orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata.
Kita dakwah, Allah swt akan Bantu (jika kalian Bantu Agama Allah, maka pasti Allah akan
tolong kalian dan Allah akan menangkan kalian)
6. Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya.
Tidak pernah berdebat atau bertengkar. dakwah dengan hikmah, kata-kata yg sopan, ahlaq
yg mulia dan doa menangis-menangis pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh
alam dapat hidayah….bukan dengan kekerasan…. Nabi saw bersabda yg maknanya kurang
lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah)
kepada mereka”.
7. Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap
mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan,
mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat
kebaikannya.
8. Kemuliaan hanya dalam Iman dan Amalan agama bukan dengan banyaknya pengikut.
Dimuliakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya
bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi karena menjadi Da’i yang
menjadikan dakwah maksud dan tujuan hidup, maka Allah swt muliakan mereka.
9. Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan
menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang
terkaya didunia. Jangan yakin pada harta….kebahagiaan dalam agama, dakwah jangan
bergantung dgn harta.
10. Menyebar, terkenal tanpa gembar-gembor, propaganda, iklan-iklan dsb
artinya bergerak terus jumpa umat, kerja untuk umat, kerja untuk Agama dengan ikhlas
karena mengharap Ridho Allah swt, tidak perlu disiar-siarkan atau di umum-umumkan.
Allah sajalah yang menilai perjuangan kita.

Senin, 01 Februari 2010

Para Pejuang Islam Didikan Rasullulah SAW


PERNAHKAH ANDA BERFIKIR....... SIAPA SIH YANG PERTAMAKALI IKUT CARA DA'WAH YANG DIAJARKAN LANGSUNG OLEH BAGINDA RASULLULLAH SAW..

hafazo kalem aje bos

beriku ini mereka para Awalun Dakwah yang benar sesuai cara Rasullulah SAW

1. Nabi Muhammad bin Abdullah saw
2. Khadijah Al Kubra
3. Abu Bakar Shiddiq RA
4. Umar Bin Khattab RA
5. Utsman Bin Affan RA
6. Ali Bin Abu Thallib RA
7. Abdurrahman Bin Auf RA
8. Zubair Bin Awwam RA
9. Abdullah Bin Abbas RA
10. Yasir RA
11. Sumayyah RHa
12. Ammar Bin Yasir RA
13. Bilal Bin Rabbah Al Habsy RA
14. Khabbab Bin Al Arrat RA
15. Abu Dzar Al Ghiffary RA
16. Abdul Khair RA
17. Abdullah Bin Abbas RA
18. Abbad Bin Bashir RA
19. Abdullah Bin Amr RA
20. Abdullah Bin Hudzafah As Sahmy RA
21. Abdullah Bin Ikrimah RA
22. Abdullah Bin Ja’far RA
23. Abdullah Bin Jash RA
24. Abdullah Bin Jubair RA
25. Abdullah Bin Kaab Bin Malik RA
26. Abdullah Bin Mash’ud RA
27. Abdullah Bin Mughaffal RA
28. Abdullah Bin Mu’tam RA
29. Abdullah Bin Rawahah RA
30. Abdullah Bin Sailam RA
31. Abdullah Bin Thariq RA
32. Abdullah Bin Umar RA
33. Abdullah Bin Ummi Maktum RA
34. Abdullah Bin Zubair RA
35. Abdur Rahman Bin A’id RA
36. Abu Ayyub Al Anshary RA
37. Abu Bashir RA
38. Abu Jahm RA
39. Abu Jandal RA
40. Abu Laila RA
41. Abu Musa Al Ashary RA
42. Abu Hurairah RA
43. Abu Qahafah RA
44. Abu Qatadah RA
45. Abu Said Al Khudri RA
46. Abu Salamah Bin Abdul Asad RA
47. Abu Sufyan Bin Al Harits RA
48. Abu Thalhah RA
49. Abu Tsa’labah Husaini RA
50. Abu Ubaidah Bin Al Jarrah RA
51. Abu Darda RA
52. Abu Jahm Bin Hudzaifah RA
53. Abu Umamah RA
54. Abu Al Aas Bin Ar Rabiah RA
55. Adiy Bin Hatim RA
56. Aisyah Binti Abu Bakar RHa
57. Ahnaf Bin Qais RA
58. ‘Alaa Bin Al Hadhrami RA
59. Al Barra Bin Malik Al Anshary RA
60. Alqomah Bin Harits RA
61. Amar Bin Abasah RA
62. Amr Bin Ash RA
63. Amar Bin Auf RA
64. Amar Bin Jammuuh RA
65. Amar Bin Maimun RA
66. Amr Bin Murrah Al Juhani RA
67. Amar Bin Umayah Ad Dhamri RA
68. Anas Bin Malik RA
69. Anas Bin Nadhr RA
70. An Nuaiman Bin Ammar RA
71. An Numan Bin Muqarrin RA
72. Aqil Bin Abu Thalib RA
73. Arqam Bin Abu Arqam RA
74. Ashim RA
75. At Tufail Bin Amr Ad Dawsy RA
76. Aslam RA
77. Asma Binti Abu Bakar RHa
78. Barakah RA
79. Barra RA
80. Basyir Bin Khashashiyah RA
81. Bilal Bin Harits Muzani RA
82. Bujair Bin Zuhair Bin Abu Sulma RA
83. Buraidah Bin Hushaib RA
84. Dihyah Al Kalbi RA
85. Dhimad RA
86. Dhimam Bin Tsa’labah RA
87. Dhirar Bin Dhamrah Al Kinani RA
88. Dzuljausyan Adh Dhibabi RA
89. Farwah Bin Musaik Al Ghuthaifi RA
90. Fatimah Binti Muhammad RHa
91. Fairuz Ad Daylamy RA
92. Habib Bin Zaid Al Anshary RA
93. Hafshah Binti Umar RHa
94. Hakim Bin Hizam RA
95. Hila Bin Umayyah RA
96. Hamzah RA
97. Haris Bin Haris Al Ghamidi RA
98. Harits Bin Hisyam RA
99. Harits Bin Umair Azdi RA
100. Hasan Bin Ali RA
101. Husain Bin Ali RA
102. Hassan Bin Tsabit RA
103. Hausyab Dzi Zhulaim RA
104. Hisyam Bin Abu Al Ash RA
105. Huzaifah Bin Al Yaman RA
106. Hudzaifah Bin Mihshan RA
107. Handzalah RA
108. Ibnu Abil ‘Auza As Sulami RA
109. Ikrimah Bin Abu Jahal RA
110. Irbadh Bin Sariyah RA
111. Iyas Bin Muadz RA
112. Jabir Bin Abdullah RA
113. Ja’far Bin Abu Thalib RA
114. Jarir Bin Abdullah RA
115. Julaibib RA
116. Kaab Akhbar RA
117. Kaab Bin Malik RA
118. Kaab Bin Ujrah RA
119. Kaab Bin Umair Al Ghifari RA
120. Kaab Bin Zaid RA
121. Khalaf Bin Ayyub RA
122. Khalid Bin Sa’id Bin Ash RA
123. Khalid Bin Walid RA
124. Khuraim As Sa’di RA
125. Maisarah Bin Masruk Abasi RA
126. Malik Bin Sinan RA
127. Miqdad Bin Amar RA
128. Miswar Bin Makhramah RA
129. Muadz Bin Jabal RA
130. Muawiyah Bin Haidah Al Qusyairi RA
131. Mughirah Bin Syu’bah RA
132. Muhammad Bin Abdurrahman At Tamimi RA
133. Muhammad Bin Maslamah RA
134. Muhammad Bin Munkadir RA
135. Mundzir RA
136. Murarah Bin Rabi RA
137. Mus’ab Bin Umair RA
138. Nadhr Bin Abdullah RA
139. Nuaim Bin Masud RA
140. Nudhair Bin Harits Al Abdari RA
141. Nu’man Bin Muqarin RA
142. Qais RA
143. Rabiah Bin Ibad RA
144. Rabiah Bin Kaab RA
145. Rabiah Al Jurasyi RA
146. Rabiah Aslami RA
147. Ramlah Binti Abu Sufyan RHa
148. Rib’i Bin Amir RA
149. Rumaisah Binti Milhan RHa
150. Saad Bin Abu Waqqash RA
151. Saad Bin Muadz RA
152. Saad Bin Nadhar RA
153. Saad Bin Rabi RA
154. Sahal Bin Saad RA
155. Said Bin Amir Al Jumahi RA
156. Said Bin Zaid RA
157. Said Bin Zubair RA
158. Salith Bin Amr RA
159. Salamah Bin Qais Al Ashja’i RA
160. Salman Al Farisi RA
161. Shuhaib Bin Sinan RA
162. Suhail Bin Amr RA
163. Suhail Tustari RA
164. Syaddad RA
165. Syuja Bin Wahab Al Asadi RA
166. Tamim Ad Dari RA
167. Thalhah Bin Ubaidillah RA
168. Thufail Bin Amr Ad Dausi RA
169. Tsabit RA
170. Tsauban RA
171. Ubadah Bin Shamit RA
172. Ubay Bin Kaab RA
173. Umair Bin Wahab RA
174. Ummu Sulaim RHa
175. Uqbah Bin Amir RA
176. Urwah Bin Wahab RA
177. Urwah Bin Zubair RA
178. Utbah Bin Abu Farqad RA
179. Utsman Bin Abil Ash RA
180. Utsman Bin Mazh’un RA
181. Utsman Bin Thalhah RA
182. Wahab Bin Qabus RA
183. Wahsyi Bin Harb RA
184. Wa’il Bin Hajar RA
185. Yazib Bin Abdul Madan RA
186. Zaid Bin Datsnah RA
187. Zaid Bin Haritsah RA
188. Zaid Bin Tsabit RA
189. Ziad Bin Harits RA
190. Zubair Bin Awwam RA
191. Zurarah Bin Aufa RA